TURUT MEMBANGUN INDONESIA, MENJAGA NEGERI

Hikmah Di Balik Doa Yang Belum Terkabul

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

PERNAHKAH kita merasakan kekecewaan karena doa yang belum terkabul? Memohon setiap hari, setiap malam, namun harapan tak kunjung tiba. Rasa pesimis mungkin menyergap, kecemasan menghantui, takut dianggap kufur jika tak diberi, namun tetap ada sedikit kekecewaan meski disembunyikan. Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Astaghfirullah, ampunilah rasa kecewa itu jika pernah ada dalam diri kita. Mari renungkan, bahwa Allah SWT lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

(اللَّهُ خَيْرٌ عَلِيمٌ)
Allah SWT lebih baik dan lebih mengetahui. (QS. Yusuf: 63)

Mungkin apa yang kita minta justru buruk bagi kita, maka Allah SWT menggantinya dengan yang lebih baik. Atau, mungkin apa yang kita minta akan menjauhkan kita dari-Nya, sehingga Allah SWT mengalihkannya pada jalan yang lebih mendekatkan kita kepada-Nya. Allah SWT melihat jauh ke depan, melampaui batas waktu dan ruang persepsi kita. Yang kita anggap baik saat ini, belum tentu baik di masa mendatang. Oleh karena itu, Allah SWT mungkin tak memberikannya, tetapi pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Ketetapan-Nya adalah rahmat yang terselubung.

(وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Maka, serahkanlah segala urusan kepada Allah SWT. Dia Maha Mengetahui, Maha Memahami hamba-Nya. Terimalah segala yang diberikan-Nya, suka maupun duka, dengan penuh syukur. Janganlah kita memaksa-Nya untuk memberikan apa yang kita inginkan tanpa disertai ibadah dan ketaatan yang terbaik.

(وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Allah SWT senang menerima banyak permohonan dan doa dari kita. Namun, pantaskah kita memaksa Sang Pencipta? Marilah kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bersama-Nya, pasti ada jalan keluar dan solusi untuk setiap permasalahan. Percayalah, kekuasaan dan rahmat-Nya tak terbatas.

(وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ)
“Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 159)

Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ)
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Hadits ini mengajarkan kita pentingnya terus mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai macam ibadah, termasuk berdoa dan menuntut ilmu. Dengan selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT, kita akan mendapatkan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi segala cobaan hidup. Ingatlah, Allah SWT selalu bersama kita.