FSPTSI-KSPSI.com. Penelitian baru menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengobati tekanan darah tinggi mereka guna membantu menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer.
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah kondisi kesehatan kronis yang sangat dapat diobati yang memengaruhi sekitar 30% orang dewasa di Amerika Serikat. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hanya 63% orang dengan tekanan darah tinggi yang mengonsumsi obat untuk mengobatinya.
Meskipun hipertensi diketahui secara luas sebagai faktor risiko penyakit jantung dan stroke, hipertensi juga dapat meningkatkan risiko demensia vaskular dengan merusak pembuluh darah kecil di otak. Namun, hubungan antara hipertensi dan penyakit Alzheimer tidak jelas.
Baru-baru ini, para ilmuwan mengamati lebih dekat potensi hubungan antara hipertensi dan Alzheimer. Mereka menemukan bukti yang menunjukkan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dapat menurunkan risiko terkena kondisi neurodegeneratif ini.
Dapatkah tekanan darah tinggi meningkatkan risiko Alzheimer?
Meta-analisis yang dipublikasikan pada 14 Agustus 2024 dalam jurnal daring Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology, melibatkan 31.250 partisipan berusia 60 tahun ke atas yang terdaftar dalam salah satu dari 14 studi dari seluruh dunia.
Masing-masing dari 14 studi tersebut mengukur perubahan kognitif dan diagnosis demensia partisipan dari waktu ke waktu.
Tim peneliti memeriksa pembacaan tekanan darah dan mengidentifikasi partisipan mana yang didiagnosis hipertensi dan yang telah atau sedang mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi. Mereka juga menyertakan individu tanpa hipertensi.
Data menunjukkan bahwa 9% partisipan memiliki tekanan darah tinggi yang tidak diobati, 51% mengonsumsi obat untuk kondisi tersebut, dan 36% tidak memiliki hipertensi. Data tekanan darah tidak jelas pada 4% partisipan.
Setelah menganalisis data dan menyesuaikan faktor-faktor yang dapat mengganggu hasil, para ilmuwan menemukan bahwa individu dengan tekanan darah tinggi yang tidak diobati memiliki risiko 36% lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer daripada orang tanpa hipertensi.
Mereka juga menemukan bahwa orang yang tidak menjalani pengobatan hipertensi memiliki risiko Alzheimer 42% lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi obat tekanan darah.
Meskipun temuan penelitian ini signifikan, para peneliti mengatakan bahwa hasilnya hanya menunjukkan hubungan antara hipertensi yang tidak diobati dan Alzheimer dan tidak membuktikan bahwa tidak menjalani pengobatan untuk tekanan darah tinggi menyebabkan kondisi neurodegeneratif.