TURUT MEMBANGUN INDONESIA, MENJAGA NEGERI

Menurut Sebuah Studi Baru, Akumulasi Mikroplastik Di Organ Vital Manusia Seperti Otak, Hati, dan Ginjal Terus Meningkat.

Bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia

FSPTSI-KSPSI.com. Menurut sebuah studi baru, akumulasi mikroplastik di organ vital manusia seperti otak, hati, dan ginjal terus meningkat.

Mikroplastik dan nanoplastik (MTP) adalah partikel kecil dengan diameter mulai dari 500 mikrometer hingga 1 nanometer, yang merupakan hasil dari penguraian plastik. Partikel ini telah ditemukan di seluruh dunia, dari salju Antartika hingga dasar Samudra Atlantik.

Akumulasi MPT dalam tubuh manusia telah menjadi masalah yang memprihatinkan, meskipun sejauh mana mikroplastik dapat membahayakan masih belum jelas. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan paparan MNP dengan peningkatan peradangan dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular.

Mikroplastik yang paling dominan adalah polietilena, yang digunakan dalam botol, tangki air, bungkus makanan bening, dan kantong plastik, serta berbagai barang rumah tangga lainnya.

Para peneliti mengatakan bahwa hubungan antara peningkatan konsentrasi MNP di otak, meningkatnya keberadaan mikroplastik di lingkungan, dan meningkatnya angka demensia semakin mendesak untuk memahami dampak MNP terhadap kesehatan manusia.

Mengapa mikroplastik berbahaya? Meskipun temuan studi baru ini belum ditinjau sejawat, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mikroplastik menyusup ke berbagai organ manusia.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials menemukan mikroplastik untuk pertama kalinya di sumsum tulang manusia. Studi lain dari tahun 2024 mengungkapkan prevalensi mikroplastik pada testis manusia dan anjing.

Tinjauan studi tahun 2023 menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk yang berikut ini:

1 Jika tertelan, mikroplastik dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan dan perubahan mikrobioma usus, yang menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

2 Jika terhirup, mikroplastik dapat menyebabkan stres oksidatif di saluran udara dan paru-paru, yang menyebabkan gejala seperti batuk, bersin, dan sesak napas karena peradangan dan kerusakan. Selain itu, konsentrasi oksigen darah yang rendah dapat menyebabkan kelelahan dan pusing.

Mikroplastik dapat mengganggu sistem endokrin, yang menyebabkan berbagai gangguan endokrin, termasuk gangguan metabolisme, perkembangan, dan reproduksi. Dalam penelitian pada tikus, akumulasi nanoplastik di sistem saraf pusat menyebabkan kerusakan saraf. Selain itu, paparan mikroplastik mengakibatkan disfungsi kognitif.